Filsafat dan Kehidupan
Pada
artikel kali ini saya akan akan menguraikan refleksi perkuliahan selama satu
semester. Sebelum saya mendapatkan mata kuliah ini, filsafat merupakan hal
belum begitu familiar bagi saya bahkan ada stigma yang berkembang di msayarakat
bhawa filsafat adalah suatu paham yang berbahaya. Pda perkuliahan ini saya
menjadi tercerahkan dan stigma saya mengenai filsafat mulai berubah. Prof
Marsigit membawakan mata kuliah ini dengan sangat santai dan tidak membosankan.
Banyak
sekali pelajaran yang saya peroleh selama mengikuti mata kuliah filsafat ilmu. Secara
tidak lansung saya jadi mengetahui banyak istilah-istilah filsafat dengan sesi
tanya jawab singkat dan membaca artikel-artikel Prof Marsigit di blog nya. Dengan
mempelajari filsafat saya akhirnya menyadari bahhwa betapa sedikti ilmu yang
saya punya selama ini. Filsafat mengajarkan kita untuk menjadi orang yang
kritis dan senantiasa memikirkan sesuatu bahkan sesuatu yang kecil. Filsafat
juga mengajarkan kita untuk tidak sombong dan sesantiasa menjadi orang yang
rendah hati karena diatas langit masih ada langit. Sikap sombong dalam filsafat
merupakan salah satu mitos dimana mitos merupakan kondisi dimana seseorang
merasa pusa dan tidak perlu lagi mencari dan mendalami suatu ilmu.
Dalam
perkuliahan ini saya juga jadi tahu bahwa objek material filsafat dapat
dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada
dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan. Sedangkan objek formal dan
rasional adalah sudut pandang yang menyeluruh dan rasional tentang segala yang
ada. Dalam perkembangannya, filsafat
tidak mencakup keseluruhan, tetapi sudah menjadi sektoral, sehingga kita kenal
adanya; filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat matematika dan
filsafat-filsafat lainnya. Apapun yang dipikirkan manusia bisa diletakan
dibelakang kata filsafat, hal demikian dinamakan eksistensi.
Dengan
belajar filsafat juga menyadarkan saya bahwa cara berpikir kita pun tanpa kita
sadari telah berfilsafat. Karena salah satu ciri berpikir filsafat adalah
kritis. Hal tersebut banyak dilakukan mahasiswa ketika pembelajaran berlangsung.
Dapat dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang bertanya ketika dosen
memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk bertanya. Selain dengan
bertanya kepada dosen, bentuk perilaku dari cara berpikir kritis adalah dengan
langsung mencari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Contohnya dapat langsung
membaca buku ketika kita sedang memerlukan penjelasan tentang suatu hal.
Dapat dikatakan bahwa
saya mengalami perubahan dalam cara berpikir tentang banyak hal setelah saya
belajar filsafat ilmu bersama Prof Marsigit. Jadi, mempelajari filsafat memang
penting bagi manusia karena filsafat merupakan suatu ilmu yang tentunya
memiliki banyak pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan dan yang
terpenting kita jangan langsung percaya dengan apa yang orang katakan,
melainkan kita harus mencari tahu mengenai hal tersebut dengan cara mencari
sumber yang lebih dapat dipercaya. Agar informasi yang didapatkan akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Komentar
Posting Komentar